Cara Membuat Bubuk Pencuci Piring atau Dish washing
Dilihat dari bentuknya, produk detergen dikelompokkan menjadi 3 :
1. Detergen berbentuk cairan atau liquid
2. Detergen berbentuk pasta
3. Detergen berbentuk padat atau bubuk
Detergen cair dapat ditemukan pada produk pencuci tangan atau hand cleaner, shampoo cuci mobil, dan bahkan shampoo untuk konsumsi orang sebenarnya termasuk juga dalam kelompok ini.
Detergen berbentuk pasta lebih sering dijumpai sebagai sabun colek. Yang bisa digunakan untuk mencuci pakaian atau peralatan dapur.
Detergen bentuk padat yang paling dikenal adalah detergen powder yang digunakan untuk mencuci pakaian. Dish washing merupakan salah satu golongan ini.
Hanya saja Dish washing lebih dikhususkan untuk mencuci peralatan-peralatan dapur, seperti piring, gelas dan sebagainya.
Itulah sebabnya, dalam formulasi dan komposisinya, meski tetap tidak melenceng jauh dari formulasi detergen powder pada umumnya, pada dish washing lebih ditekankan pada efek “abrasive”nya. Sehingga nantinya bisa lebih efektif mengangkat kotoran ketika digunakan.
Itulah sebabnya pada formulasi dan komposisi dish wasing, bahan yang mempunyai sifat abrasive mendapatkan porsi yang cukup besar.
Sedangkan porsi dari Surfactan relative kecil karena untuk tujuan ini tidak terlalu dibutuhkan banyak busa.
● Bahan dan Formulasi untuk membuat bubuk pencuci piring atau Dish washing
SLS = 5 gram
Kaolin = 50 gram
Na2SO4 = 10 gram
Soda Ash = 5 gram
Mill = 10 gram
TSP = 4 gram
Parfum = secukupnya
● Cara membuat dish wasing
- Semua bahan yang berbentuk serbuk, dicampur dan diaduk sampai rata
- tambahkan SLS sedikit demi sedikit, aduk rata
- Terakhir tambahkan parfum
● Keterangan
- SLS adalah surfactan yang digunakan
- Kaolin, Na2SO4, Soda Ash, Mill dan TSP adalah bahan-bahan yang memberikan efek abrasive dan pembersih
- Parfum untuk memberikan aroma, sebaiknya dipilih aroma yang segar.
Untuk produksi yang agak besar, industri skala rumah tangga misalnya, proses pembuatan dish washing dapat dilakukan dalam sebuah wadah yang dilengkapi dengan pengaduk dan dilakukan pengadukan secara kontinyu.
Sebagai contoh mudah, Molen ( alat untuk membuat adukan semen ) dapat digunakan untuk tujuan ini.
Karena bahan berbentuk padat, penanganannya relatif lebih mudah.
Semoga bermanfaat.