-->

Ide Usaha Prospektif : Membuat Pembersih Toilet. Bonus 3 Formulasi

Setidaknya ada 2 keuntungan utama dengan mengetahui tentang formulasi bahan pembersih toilet serta tata cara pembuatan bahan pembersih rumah tangga ini.

Yang pertama :
Jika hanya merupakan seorang pengguna atau konsumen, maka anda dapat memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk membuat sendiri bahan pembersih toilet ini.
Sebab sebagaimana diketahui, bahan pembersih toilet saat ini merupakan salah satu bahan yang mutlak dibutuhkan dalam sanitasi rumah tangga. Bahan pembersih ini digunakan hampir setiap hari.
Sedangkan tahu sendiri, harga bahan pembersih toilet saat ini cukup mahal.
Itu artinya sebuah pengiritan.

Yang kedua :
Jika anda merupakan seorang produsen atau setidaknya sedang berancana untuk membuka usaha sendiri dengan membuat dan memproduksi bahan-bahan yang dibutuhkan dalam rumah tangga, maka anda dapat memanfaatkan pengetahuan ini sebagai satu ide usaha yang sangat potensial juga prospektif.
Sebagaimana disebut diatas bahwa bahan pembersih toilet saat ini semakin umum digunakan dan semakin banyak digunakan.
Sedangkan bila dibandingkan dengan produk sejenis lainnya yang sudah begitu ketat persaingannya, persaingan pasar produk pembersih toilet masih sangat luas dan terbuka lebar.
Anda bisa hitung sendiri ( dengan jari ) berapa jumlah merk produk pembersih toilet saat ini.
Jadi, tidak ada ruginya jika anda menyimak terus artikel ini.

● Tentang bahan utama untuk pembuatan cairan pembersih toilet

Sebuah pembersih Toilet ( atau Toilet bowl cleaner ) yang dikatakan baik, setidaknya memiliki 4 kriteria utama, yaitu :

- Memiliki kemampuan pembersihan yang prima
- Memiliki derajat kelarutan yang tinggi, terutama dalam air dingin
- Relatif aman digunakan
- Serta mudah dalam penanganannya.

Pada dasarnya sebuah pembersih toilet yang kuat atau baik dalam kemampuan pembersihannya dapat dibuat dengan sangat mudah, yaitu dengan memasukkan golongan asam kuat, seperti Asam Klorida atau Asam Sulfat dalam formulasinya, atau juga dengan menggunakan bahan-bahan yang termasuk golongan Alkali atau basa kuat. Penggunaan kedua jenis bahan tersebut pasti akan sangat efektif untuk pembersihan toilet.

Hanya saja kedua golongan bahan tersebut merupakan bahan yang beracun, berbahaya, korosif, kurang aman dan lebih sulit dalam penanganannya.
Anda bisa buktikan hal ini.
Jika anda menggunakan bahan pembersih toilet yang berbahan dasar kedua zat kimia tersebut, coba perhatikan pada permukaan toilet.
Pada penggunaan yang tidak terlalu lama, lapisan pelindung bahan toilet akan terkikis sehingga kelihatan berbercak-bercak.
Sekurangnya warnanya menjadi pudar atau “mbladhus” dalam bahasa Jawa.
Belum lagi dengan masalah keamanan jika sampai terkena kulit.
Kulit bisa mengalami iritasi berat, lecet-lecet sekurangnya merasakan rasa terbakar yang hebat.

Karena itulah untuk dapat memenuhi kriteria pembersih toilet yang baik, maka digunakan bahan lain yang lebih lunak dan “bersahabat”.
Sehingga akan lebih baik digunakan Sodium bisulphate dalam formulasinya, karena bahan kimia ini jauh lebih aman.
Namun bukan berarti Sodium bisulphate tidak memiliki efek pembersihan yang kuat sebagaimana asam kuat. Sebab bahan kimia ini sebenarnya memiliki “reaksi tidak langsung”

Maksudnya, ketika Sodium bisulphate ini kontak dengan air maka akan menghasilkan Asam Sulfat, yang memiliki fungsi sebagai zat pembersih sebagaimana asam kuat di atas.
Namun jika menggunakan Sodium bisulphate dalam formulasinya, setidaknya harus digunakan Sodium bisulphate yang berbentuk bubuk dan harus memiliki kandungan Asam Sulfat setara tidak kurang dari 30% berat di dalamnya.

Selain efek pembersihan pada toilet yang merupakan kebutuhan utama, kebutuhan penting lainnya dalam penggunaan cairan pembersih toilet adalah masalah penghilangan bau.
Sebab toilet memang boleh dikata sebagai “sarangnya bau”.
Meski bisa mendapatkan hasil toilet yang bersih kinclong, namun jika baunya tidak sedap, sama saja bohong.
Karena itulah dalam sebuah formulasi pembersih toilet sudah sangat lazim memasukkan bahan penghilang bau atau pewangi dalam komposisinya. Sekurangnya menetralisir atau mengurangi bau.

Dalam hal ini bahan penghilang bau atau pewangi yang cukup kuat yang bisa dan biasa digunakan dalam sebuah formulasi pembersih cairan adalah sejenis senyawa golongan Phenol atau essensial oil lainnya.
Dalam formulasi anda dapat memasukkan senyawa Phenol dalam bentuk berupa Pine Oil dalam jumlah sekitar 1 % dari total komposisi.
Dengan menambahkan senyawa ini dalam komposisi, maka anda dapat mendapatkan sebuah produk pembersih toilet yang memiliki “keharuman hutan cemara”.

Penggunaan senyawa Phenol juga dapat membantu mencegah terjadinya penyumbatan pada saluran.
Hanya saja, masalah yang sering terjadi adalah cairan pembersih biasanya akan menggumpal jika Sodium Bishulpate ketika bercampur dengan senyawa Phenol.
Karena itulah dalam formulasi biasanya ditambahkan juga Sodium Sulphate yang berfungsi untuk mencegah Sodium Bisulfat menggumpal bila dikombinasikan dengan Phenol atau minyak essensial digunakan sebagai pewangi.
Sedangkan pada beberapa formulasi khusus, untuk mendapatkan bahan permukaan aktif ( surface active agent ), beberapa formulator terkadang menambahkan bahan seperti dari golongan Alkid Arylsulphonates atau Alkil Amido Alkohol Sulfat yang stabil dalam asam serta larutan alkali di dalam komposisinya.

● Formula untuk membuat pembersih toilet.

Sebagai contoh formula standard yang bisa digunakan untuk membuat sendiri pembersih toilet adalah seperti yang di bawah ini :

1. Formula standard pembersih toilet :

Sodium bisulfat = 16,0
Phenol atau minyak esensial = 4.0
Sodium Sulfat = 16,0

Rumus di atas cocok digunakan selain untuk membersihkan juga untuk penghilang bau pada toilet. Sedangkan untuk formula yang lebih sederhana dapat dilihat seperti yang di bawah ini.

2. Formula standard pembersih toilet sederhana

Sodium bisulfat = 90,0
Ferri sulfat = 10,0

3. Formula pembersih toilet yang sangat efektif.

Untuk beberapa tujuan, misalnya untuk digunakan pada hotel berbintang atau berkelas terkadang dibutuhkan sebuah pembersih toilet yang lebih baik dan lebih efektif.
Untuk tujuan ini bisa digunakan garam Aluminium di dalam komposisinya.
Sebab bahan ini memiliki kemampuan dalam pembersihan dan penghilangan bau ( deodourising ).
Selain garam Aluminium, bahan kimia lain yang dapat ditambahkan dalam formulasi antara lain : Soda Ash, Trisodium Phosphate, Sodium Sesquisilicate, Sodium Pirofosfat, Sodium Perborate, Kalium Karbonat, bikarbonat dan garam Ammonium.

Sebagai contoh sebuah Formulasi pembersih toilet yang sangat efektif adalah seperti yang di bawah ini :

Sodium Acid Sulfat = 45,0
Natrium Chlorida = 20,0
Aluminium Sulfat = 15,0
Sodium Perborate = 10,0
Sodium Pirofosfat = 10,0

● Cara menggunakan pembersih toilet yang baik dan benar

Meski cara menggunakan pembersih toilet sebenarnya cukup sederhana, namun jika tidak dilakukan secara baik dan benar, bisa jadi hasilnya tidak akan maksimal.
Untuk menggunakan cairan pembersih toilet yang baik dan benar dapat dilakukan dengan langkah berikut :
- Siram toilet dengan air
- Campurkan pembersih dengan sejumlah air lalu aduk atau kocok hingga rata
- Tuang atau oleskan pada semua sisi toilet
- Diamkan selama kurang lebih 10 menit agar bahan kimia melakukan reaksi – baik reaksi pembersihan maupun penghilangan bau - secara sempurna
- Setelah itu siram ulang dengan air
- Untuk toilet yang sudah berumur, parah kotornya atau bahkan sudah berubah warna, ulangi langkah di atas, dengan menambahkan waktu “pendiaman” selama sekitar 15 menit atau lebih.
Selain itu penggunaan sikat toilet juga akan lebih membantu.

Nah itulah salah satu ide usaha prospektif yang dapat anda pertimbangkan, yaitu dengan membuat sendiri pembersih toilet.

Anda dapat memilih salah satu formulasi diatas ( dan kemudian mengembangkannya ) sesuai dengan yang anda butuhkan.
Semoga bermanfaat. Selamat mencoba.
Simak juga :

You may like these posts