-->

Apakah Bisa Membuat Lem Untuk Kayu Lapis Sendiri ?

Jika pertanyaannya seperti di atas ( ini datangnya dari seorang teman ) tentu saja jawabannya adalah pasti bisa. Sebab kata orang bijak, semua pasti bisa jika mau berusaha.

Hanya saja, untuk segala hal memang selalu terdapat perbedaan pada faktor tingkat kesulitan kerja.
Dalam hal ini termasuk jika ingin membuat produk lem untuk kayu lapis.

Itulah sebabnya mengapa, produk lem untuk kayu lapis ini masih sangat jarang dibuat dalam skala industri kecil atau produksi skala rumahan.

Produk lem untuk kayu lapis biasanya dibuat oleh industri menengah ke atas.
Tetapi itu tidak berarti tidak bisa diproduksi secara kecil-kecilan atau home industri. Selama tahu caranya.

Namun agar lebih mantap, sebelum mengaplikasikan dan “mengakali” cara pembuatan produk lem kayu lapis ( semisal untuk memulai usaha sendiri dengan memproduksinya dalam skala rumah tangga ) ini, alangkah baiknya jika sedikit berkenalan dengannya terlebih dulu.


Sebab, seperti disampaikan di atas, membuat lem kayu lapis tingkat kesulitannya cukup tinggi.
Yang jika dibahas secara “beneran” bisa dikumpulkan menjadi sebuah buku atau bahkan berbuku-buku.
Dan karena hanya “berkenalan” mari tengok segi-segi praktisnya saja.

Sebenarnya, banyak jenis lem yang dapat diaplikasikan untuk pembuatan kayu lapis.
( Orang sini umumnya menyebutnya sebagai tripleks. He..he…padahal ini sebenarnya rancu. Sebab kayu lapis tidak harus hanya terdiri dari 3 ( tri ) lapisan kayu saja. Bisa 5, bisa 7 atau bahkan lebih, tergantung ketebalannya. Jadi agar tidak ikut-ikutan rancu, saya tetap menyebutnya kayu lapis ).

Mulai dari yang berharga tinggi sampai, murah. Mulai yang berkualitas sangat bagus sampai yang seadanya. Bahkan pada kayu lapis produk lokal sering dijumpai kayu lapis yang menggunakan lem PVAC ( lem putih ) ataupun lem yang berbasis tapioka. Sehingga akan begitu mudahnya terkelupas jika terkena air.

Namun secara mendasar, lem yang digunakan pada kayu lapis ( seharusnya ) adalah lem yang berjenis Thermosetting. Yaitu satu jenis lem yang akan menjadi keras jika terkena panas. Dan setelahnya ia tidak bisa balik lagi ke bentuk semula.
Sebab selain lem Thermoset, memang ada lem yang berjenis Thermoplastic. Yaitu lem yang bisa mengeras ( tanpa pemanasan ), dan akan kembali ke bentuk semula justru jika terkena panas.

Contoh mudah untuk lem jenis ini adalah lem plastic yang sering diaplikasi dengan Glue gun. Karena “harus” bersifat thermoset, maka bahan-bahan penyusun yang digunakan juga harus mendukung tujuan ini.

Itulah sebabnya sejauh yang diketahui, industri-industri kayu lapis di Indonesia, masih umum menggunakan lem thermosetting, yang komponen utamanya biasanya berbasis Urea, Melamin, dan Phenolic Resin. Itulah sebabnya pula mecam-macam jenis lem kayu lapis ( yang umum digunakan – diluar kegunaan khusus ) umumnya juga dibagi 3 :

- lem kayu lapis berbasis Urea ( Urea Adhesive )
- lem kayu lapis berbasis Melamin ( Melamin Adhesive ), dan
- lem kayu lapis berbasis Phenolic Resin ( Phenolic resin Adhesive )

Dan dalam proses lebih lanjut bisa digunakan kombinasi di antara ketiganya. Tergantung dari tujuan kegunaannya.

Karena bersifat Thermosetting, maka ketika diaplikasikan pada kupasan lapisan kayu ( biasanya disebut “Veneer” ) yang sudah siap dipakai ( dalam hal ini juga sudah dikenakan dempul kayu apabila cacat permukaan ), ketiga lem yang berbasis bahan di atas harus dikenai dengan panas.
Tujuannya, agar mengeras.

Setelah dilapiskan pada permukaan kupasan lapisan kayu menggunakan rol yang berputar, sebelum dilakukan pemanasan, kayu lapis “mentah” ini dikenai pengepresan.
Tujuannya, agar lapisan dapat melekat dengan mantap pada lapisan kayu.
Baru setelah itu masuk pada proses pemanasan. Tergantung dari bahannya, suhu pemanasan akan berbeda-beda.

Sedangkan agar proses pemanasan tidak terlalu lama dalam komposisi glue ( sebutan lem kayu lapis yang siap diaplikasikan ) biasanya juga telah ditambahkan dengan campuran bahan yang mempercepat pengerasan ( hardener ).

Pada proses pembuatan lem untuk kayu lapis, meski secara mendasar adalah sama, tetap ada sedikit perbedaan prosesnya.
Intinya, perbedaan ini disesuaikan dengan sifat-sifat dasar penyusunnya.
Sehingga ada step-step tertentu yang harus benar-benar diperhatikan ketika membuat lem kayu lapis ini.
Dan step tersebut sifatnya “zero tolerance” harus tanpa kesalahan.

Sebab proses produksi lem kayu lapis memang sangat sensitif.

Tapi agar anda lebih nyaman dalam membaca dan menyimaknya, Untuk membahas lebih lanjut satu persatu tentang tata cara dan triknya, sebaiknya dilihat pada posting-posting selanjutnya.

Semoga bermanfaat.

You may like these posts